PEMBENTUKAN CADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH
PMK-74 Tahun 2024 tentang Pembentukan Cadangan Piutang Tak Tertagih yang Boleh
Dikurangkan dari Penghasilan Bruto
(Pengganti Pasal terkait dalam PMK-81/PMK.03/2009 stdd. PMK-219/PMK.011/2012)
Latar Belakang
Norma baru Pasal 9 ayat (1) huruf c angka 1 UU PPh stdtd. UU HPP
Pasal 9 ayat (1) huruf c angka 1 UU PPh stdtd. UU HPP Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali:
cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang yang dihitung berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dengan batasan tertentu setelah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan; yang memenuhi persyaratan tertentu. (Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto)
Amanah Pasal 32C UU PPh stdtd. UU HPP dan Pasal 20 ayat (3) PP Nomor 55
Pasal 32C UU PPh Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan atau pemupukan dana cadangan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Pasal 20 ayat (3) PP Nomor 55 Tahun 2022 Ketentuan mengenai pembentukan atau pemupukan dana cadangan yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto yang memenuhi persyaratan tertentu diatur dalam Peraturan Menteri.
Urgensi
Terdapat penerapan Standar Akuntansi Keuangan baru di Indonesia (PSAK 109)
Melaksanakan amanah Pasal 32C UU PPh stdtd. UU HPP dan Pasal 20 ayat (3) PP-55 Tahun 2022
Melaksanakan amanah Pasal 32C UU PPh stdtd. UU HPP dan Pasal 20 ayat (3) PP-55 Tahun 2022
yang telah berlaku pada tahun 2021 (UU HPP) dan tahun 2022 (PP-55).
Melaksanakan amanah Pasal 32C UU PPh stdtd. UU HPP dan Pasal 20 ayat (3) PP-55 Tahun 2022
sebagaimana amanah UU PPh yang belum terakomodasi dalam ketentuan sebelumnya, yaitu PMK-81/PMK.03/ 2009 stdd. PMK-219/PMK.010/2012 (PMK-81/2009).
Tujuan
Untuk lebih memberikan kepastian hukum, keadilan, dan kemudahan, serta untuk menyelaraskan ketentuan perpajakan dengan standar akuntansi keuangan dalam penghitungan biaya pembentukan cadangan piutang tak tertagih bagi usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit dan/atau pembiayaan untuk keperluan perpajakan.
PMK-74/2024 merupakan PMK BARU
Mencabut & mengganti pasal-pasal terkait cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan Kredit/Pembiayaan pada ketentuan sebelumnya (PMK-81/2009).
Pasal 1 | Ruang Lingkup Subjek dan Objek |
|
a. Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk Usaha Bank dan Badan Usaha Lain yang Menyalurkan Kredit, Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi, Perusahaan Pembiayaan Konsumen, dan Perusahaan Anjak Piutang | Dicabut dan diganti dengan PMK-74 | |
b. Cadangan untuk Usaha Asuransi | Berlaku | |
c. Cadangan Penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan | ||
d. Cadangan Biaya Reklamasi untuk Usaha Pertambangan | ||
e. Cadangan Biaya Penanaman Kembali untuk Usaha Kehutanan | ||
f. Cadangan Biaya Penutupan dan Pemeliharaan Tempat Pembuangan Limbah Industri untuk Usaha Pengolahan Limbah Industri Cadangan Piutang Tak Tertagih B | ||
Pasal 2 | Cadangan Piutang Tak Tertagih Bank Umum Konvensional | Dicabut dan diganti dengan PMK-74 |
Pasal 3 | Cadangan Piutang Tak Tertagih Bank Umum Syariah | |
Pasal 4 | Cadangan Piutang Tak Tertagih BPR Konvensional | |
Pasal 5 | Cadangan Piutang Tak Tertagih BPR Syariah | |
Pasal 6 | Cadangan Piutang Tak Tertagih Koperasi Simpan Pinjam | |
Pasal 7 | Cadangan Piutang Tak Tertagih PT PNM | |
Pasal 7A | Cadangan Piutang Tak Tertagih LPEI | |
Pasal 7B | Cadangan Piutang Tak Tertagih Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur | |
Pasal 7C | Cadangan Piutang Tak Tertagih PT Perusahaan Pengelola Aset | |
Pasal 8 | Cadangan Piutang Tak Tertagih Perusahaan Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi | |
Pasal 9 | Cadangan Piutang Tak Tertagih Perusahaan Pembiayaan Konsumen | |
Pasal 10 | Cadangan Piutang Tak Tertagih Perusahaan Anjak Piutang | |
Pasal 11 | Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk Wajib Pajak yang secara bersamaan melakukan Kegiatan Usaha SGU dengan Hak Opsi, Pembiayaan Konsumen, dan/atau Anjak Piutang | |
Pasal 12 | Cadangan Premi Tanggungan Sendiri Perusahaan Asuransi Kerugian | Berlaku |
Pasal 13 | Cadangan Klaim Tanggungan Sendiri Perusahaan Asuransi Kerugian | |
Pasal 14 | Cadangan Premi Perusahaan Asuransi Jiwa | |
Pasal 15 | Cadangan Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan | |
Pasal 16 | Cadangan Biaya Reklamasi Perusahaan Pertambangan | |
Pasal 17 | Cadangan Biaya Penanaman Kembali Perusahaan Kehutanan | |
Pasal 18 | Cadangan Biaya Penutupan dan Pemeliharaan Tempat Pembuangan Limbah Industri | |
Pasal 19 | Pencabutan KMK-80/1995 stdtd. PMK-83/2006 | |
Pasal 20 | Pemberlakuan PMK |
Pokok Pengaturan
PMK-74 Tahun 2024 tentang Pembentukan Cadangan Piutang Tak Tertagih yang Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto (Pengganti Pasal terkait dalam PMK-81/PMK.03/2009 stdd. PMK-219/PMK.011/2012)